Rabu, 02 Oktober 2013

GRAFIKA KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA


 


DISUSUN OLEH  ;
BOBBY FACHRYAN ZAMZAM
19111192


UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
SISTEM INFORMASI
2011


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, yang atas rahmat-Nya maka saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “ GRAFIKA KOMPUTER & PENGOLAHAN CITRA”. Penulisan tugas adalah merupakan salah satu tugas dari grafkom dan pengolahan citra.
Dalam tugas ini saya merasa masih banyak kekurangan – kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki saya. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan tugas ini.
Dalam penulisan tugas ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak – pihak yang membantu dalam menyelesaikan penulisan tugas ini, khususnya kepada orang tua, keluarga, teman, sahabat, dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisant tugas ini.
Akhirnya saya berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Jakarta, Oktober 2013


Bobby Fachryan Zamzam



GRAFIKA KOMPUTER & PENGOLAHAN CITRA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan
Citra (image) –istilah lain untuk gambar– sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual.
Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya dengan informasi. Ada sebuah peribahasa yang berbunyi “sebuah gambar bermakna lebih dari seribu kata” (a picture is more than a thousand words).
Maksudnya tentu sebuah gambar dapat memberikan informasi yang lebih banyak daripada informasi tersebut disajikan dalam bentuk kata-kata (tekstual).

Secara harafiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus (continue) dari intensitas cahaya pada bidang dwimatra. Sumber cahaya menerangi objek, objek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya ini ditangkap oleh oleh alat-alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera, pemindai (scanner), dan sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra tersebut terekam.

Citra sebagai keluaran dari suatu sistem perekaman data dapat bersifat:
1. optik berupa foto,
2. analog berupa sinyal video seperti gambar pada monitor televisi,
3. digital yang dapat langsung disimpan pada suatu pita magnetik.


BAB II
PEMBAHASAN



1.2. Definisi Pengolahan Citra

Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan komputer, menjadi citra yang kualitasnya lebih baik.Meskipun sebuah citra kaya informasi, namun seringkali citra yang kita miliki mengalami penurunan mutu (degradasi ), misalnya mengandung cacat atau derau (noise), warnanya terlalu kontras, kurang tajam, kabur (blurring), dan sebagainya. Tentu saja citra semacam ini menjadi lebih sulit diinterpretasi karena informasi yang disampaikan oleh citra tersebut menjadi berkurang.
Agar citra yang mengalami gangguan mudah diinterpretasi (baik oleh manusia maupun mesin), maka citra tersebut perlu dimanipulasi menjadi citra lain yang kualitasnya lebih baik. Bidang studi yang menyangkut hal ini adalah pengolahan citra (image processing).
Di dalam bidang komputer, sebenarnya ada tiga bidang studi yang berkaitan dengan data citra, namun tujuan ketiganya berbeda, yaitu:
1. Grafika Komputer (computer graphics).
2. Pengolahan Citra (image processing).
3. Pengenalan Pola (pattern recognition/image interpretation).

1.3. Grafika Komputer (computer graphics).
bertujuan menghasilkan citra (lebih tepat disebut grafik atau picture) dengan primitif-primitif geometri seperti garis, lingkaran, dan sebagainya. Primitif-primitif geometri tersebut memerlukan data deskriptif untuk melukis elemen-elemen gambar. Contoh data deskriptif adalah koordinat titik, panjang garis, jari -jari lingkaran, tebal garis, warna, dan sebagainya. Grafika komputer memainkan peranan penting dalam visualisasi dan virtual reality. 

Data Deskriptif Citra

1.4. Pengolahan Citra (image processing).
Bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau mesin (dalam hal ini komputer). Teknik-teknik pengolahan citra mentransformasikan citra menjadi citra lain. Jadi, masukannya adalah citra dan keluarannya juga citra, namun citra keluaran mempunyai kualitas lebih baik daripada citra masukan. Termasuk ke dalam bidang ini juga adalah pemampatan citra (image compression).


Citra -> Citra

1.5. Pengenalan Pola (pattern recognition/image interpretation). 
Mengelompokkan data numerik dan simbolik (termasuk citra) secara otomatis oleh mesin (dalam hal ini komputer). Tujuan pengelompokan adalah untuk mengenali suatu objek di dalam citra. Manusia bisa mengenali objek yang dilihatnya karena otak manusia telah belajar mengklasifikasi objek-objek di alam sehingga mampu membedakan suatu objek dengan objek lainnya. Kemampuan sistem visual manusia inilah yang dicoba ditiru oleh mesin. Komputer menerima masukan berupa citra objek yang akan diidentifikasi, memproses citra tersebut, dan memberikan keluaran berupa deskripsi objek di dalam citra.

Citra -> Deskripsi objek

BAB III
PENUTUP

Tugas yang berjudul Grafika Komputer dan Pengolahan Citra ini mengungkap secara umum tentang Definisi dan Operasi grafika komputer dan pengolahan citra, Semoga tugas ini dapat dijadikan salah satu bahan kajian dalam bidang keahlian grafika. Dengan disusunnya tugas ini semoga dapat menambah nilai kami. Banyak hal yang belum terdokumen dalam tugas ini, kritik dan dan saran buat kelengkapan makalah ini, sangat kami harapkan. Tak lupa kami mohon maaf atas kekurangan-kekurangan yang harus dilengkapi dan dikoreksi dalam penyusunan makalah ini.
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak dosen atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk menyusun makalah ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati kita semua. Amin. 



Jakarta, 2 Oktober 2013

Bobby Fachryan Zamzam






Senin, 08 Juli 2013

Perilaku Konsumen

Pertemuan 1. Pendahuluan
  1. Apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen?
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Konsumsi dan Perilaku Konsumen Dalam Ilmu Ekonomi Mikro yang dimaksud dengan konsumen kegiatan konsumen adalah seseorang atau kelompok yang melakukan serangkaian kegiatan konsumsi barang atau jasa.Pengertian lain tentang konsumen adalah orang atau sesuatu yang membutuhkan, menggunakan dan memanfaatkan barang atau jasa.Konsumen biasa memiliki kebiasaan dan tikah laku yang berbeda-beda. Di desa berbeda dengan kebiasaan yang ada di kota,tergantug pada jumlah pendapatan mereka .Konsumen adalah seseorang yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa.
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor. Pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen

  1. Pemikiran yang benar tentang konsumen
Dengan  memahami  sikap  konsumen  dalam  menghadapi  sesuatu,  seseorang  dapat  menyebarkan  ide  dengan  lebih  cepat  dan  efektif.  Ketiga  pendekatan  pada  latar  belakang  diatas   sama-sama  memiliki  nilai  dan  tinggi  dan  memberikan  pemahaman  atas  perilaku  konsumen  dan  strategi  marketing  dari  sudut  pandang  dan  tingkatan  analisis  yang  berbeda.  Sebuah  perusahaan  dapat  saja  menggunakan  salah  satu  atau  seluruh  pendekatan,  tergantung  permasalahan  yang  dihadapi  perusahaan  tersebut.
·         Konsumen adalah Raja
·         Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian
·         Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasive
·         Bujukkan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara sosial

Pemikiran dan Premis yang Esensial tentang Tradisi dan Penelitian Konsumen
Pemikiran yang perlu dilakukan oleh para pemasar dan usaha mereka untuk mempengaruhi perilaku konsumen terletak pada empat premis yang esensial
Konsumen adalah Raja.
Motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui penelitian. Perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasif yang menanggapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berhak dan dengan maksud tertentu.
Bujukan dan pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara sosial asalkan pengamanan hukum, etika don moral berada pada tempatnya untuk mengikang upaya manipulasi.
Premis tersebut perlu mendapat perhatian sebab bila keempat premis ini diabaikan, konsekuensinya hampir selalu negatif. Di sini akan diberikan contoh dari hasil pemikiran yang benar maupun yang salah mengenai konsumen. Lebih Ianjut juga diingatkan bahwa penelitian konsumen bila ditanggapi dan ditafsirkan dengan benar, memberikan masukan yang esensial untuk strategi pemasaran baik dalam organisasi yang mencari laba maupun yang tidak mencari laba. Akhirnya penelitian dapat berfungsi sebagai basis untuk pendidikan dan perlindungan konsumen, dan melengkapi informasi yang penting untuk keputusan kebijakan umum.
Dengan demikian penelitian tentang konsumen sangatlah penting karena kita dapat meneliti apa yang mereka inginkan dan yang tidak diinginkannya, Dengan adanya penelitian terlebih dahulu akan memudahkan kita untuk dapat menilai kemauann para konsumen.

  1. Penelitian konsumen sebagai suatu bidang yang dinamis
Konsumen sebagai ilmu yang  dinamis dikarenakan proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih konsumennya.
Dalam kegitan ekonomi tentu kita sering mengenal kata konsumen. Konsumen mempunyai keputusan untuk memiliki barang yang hendak dibeli. Dalam perilaku konsumen kita dapat mengetahui bagaimana cara konsumen memilih barang yang menjadi pilihan konsumen.  Penelitian Konsumen sebagai suatu bidang yang dinamis yakni bahwa konsumen memiliki sifat berbeda-beda. Bahkan seorang konsumen dapat berganti selera sesuai pola pikir, daya beli, maupun rasa maka hal yang berubah dalam perilaku konsumen itu merupakan hal yang wajar. Maka dari itu kedinamisan yang ada dari perilaku konsumen harus disesuaikan oleh para produsen yang wajib menciptakan inovasi-inovasi baru dalam menghasilkan barang.
Penelitian Konsumen sebagai Bidang Ilmu Dinamis
·         Pendekatan dalam meneliti Perilaku Konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perliku dan pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survey untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.

·         Roda Analisis Konsumen
Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan marketer untuk meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik. Roda analisis konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi, lingkungan, dan perilaku.

·         Afeksi dan kognisi
Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling memengaruhi.
Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu, mood, dan evaluasi. Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan pernafasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa.
Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami, mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan arti dari aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan. mengevaluasi berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu itu baik atau buruk, positif atau negatif, disukai atau tidak disukai. Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktifitas kognisi yang terjadi dalam ke empat proses yang disebutkan sebelumnya.
Fungsi utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi kedua adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan alternatif itu.
Refrensi

STRUKTUR PASAR

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.
Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti pasar barang (barang konsumsi). Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan menjadi:
a.       Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya :
1.      Pasar tradisional 
2.      Pasar raya
3.      Pasar abstrak
4.      Pasar konkrit
5.      Toko swalayan
6.      Toko serba ada
b.      Berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya :
1.        Pasar ikan
2.        Pasar sayuran
3.        Pasar buah-buahan
4.        Pasar barang elektronik
5.        Pasar barang perhiasan
6.        Pasar bahan bangunan
7.        Bursa efek dan saham.
c.       Sedangkan menurut luas jangkauan, pasar dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya :
1.      Pasar daerah
2.      Pasar lokal
3.      Pasar nasional
4.      Pasar internasional
Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok, yaitu produsen dan konsumen. Kedua subyek tersebut masing-masing mempunyai peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar.
1.2  Tujuan
Adapun Tujuan Penulisan karya tulis ini adalah :
1.      Agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian pasar
2.      Agar mahasiswa dapat mengetahui mengenai struktur-struktur pasar
3.      Agar Mahasiswa Melatih Menyusun Makalah dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan, menganalisis data, dan kreatifitas mahasiswa
4.      Agar mahasiswa lebih mudah memahami mengenai struktur pasar secara terperinci.
5.      Memenuhi persyaratan penyelesaian tugas softskill Teori Organisasi Umum 2
1.3  Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini menggunakan metode pustaka dan metode searching melalui internet mengenai makalah yang kami buat.
1.4. Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang penulis miliki maka ruang lingkup karya tulis ini terbatas pada pembahasan mengenai penganalisaan struktur pasar.
           
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Struktur Pasar
Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.
Struktur pasar dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu :
1.      Persaingan sempurna
Persaingan sempurna akan terjadi jika produsen-produsen secara individual di pasar tidak bisa mempengaruhi harga. Para produsen tersebut bertindak hanya sebagai penerima harga (price taker). Ketiadaan pengaruh terhadap harga tersebut memerlukan syarat-syarat sebagai berikut:
1.      Jumlah pembeli dan penjual banyak
Setiap perusahaan dalam suatu industri kecil hanya menghasilkan suatu bagian yang sangat kecil dibandingkan jumlah output industri secara keseluruhan dan setiap pembeli hanya membeli suatu bagian yang sangat kecil pula dari output total tersebut.
2.      Produk yang homogen
Output dari masing-masing perusahaan persis sama dengan output perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri tersebut.
3.      Bebas keluar-masuk pasar
Perusahaan-perusahaan tidak dihambat untuk memasuki atau keluar dari industri tersebut.
4.      Penyebaran informasi yang sempurna
Informasi mengenai biaya, harga dan kualitas diketahui oleh semua pembeli dan penjual di pasar.
2.      Pasar Monopoli
Monopoli terjadi jika suatu perusahaan bertindak sebagai penjual tunggal dari suatu barang yang tidak mempunyai subtitut, dengan kata lain, perusahaan tunggal tersebut sekaligus pula sebagai industrinya.
Sifat-sifat pasar monopoli :
1.      Hanya terdapat satu penjual atau produsen
2.      Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
3.      Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
4.      Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang dan sumber daya yang sulit didapat
5.      Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
6.      Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses
3.      Persaingan Monopolistik
Bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek/merupakan cirri dari produk masing-masing.
Sifat-sifat pasar monopolistik :
1.      Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
2.      Mirip dengan pasar persaingan sempurna
3.      Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
4.      Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
5.      Relatif mudah keluar masuk pasar.
4.      Pasar Oligopoli
Oligopoli adalah struktur pasar di mana hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang memproduksi hampir semua output industri.
Oligopoli dibagi lagi menjadi :
·         oligopoli terdiferensiasi (differentiated oligopoly) di mana produk tidak dibakukan (unstandardized), misalnya mobil
·         oligopoli tak terdiferensiasi (undifferentiated oligopoly) di mana produk dibakukan, misalnya baja
5.      Pasar Duopoli
Duopoli adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua perusahaan.
STUDI KASUS
Pada era global sekarang ini banyak sekali para pesaing bisnis dari perusahaan-perusahaan tertentu yang siap untuk berkompetitor dengan perusahaan lain khususnya dalam bidang teknologi. Terkait dengan makalah yang berjudul Struktur Pasar, Studi kasus yang kami ambil terkait berita terkini yaitu tentang perkembangan teknologi pada Televisi (LED Tv). Dalam hal ini, yang dijadikan contoh adalah Persaingan Monopolistik. Dimana seperti yang kita ketahui Persaingan Monopolistik hampir sama dengan persaingan sempurna , tetapi sedikit dibedakan dengan persaingan sempurna karena dalam persaingan monopolistik ini konsumen mengetahui perbedaan-perbedaan di antara produk dari perusahaan-perusahaan yang berbeda. Seperti halnya dalam persaingan sempurna, maka dalam persaingan monopolistik ini laba di atas normal hanya bisa diperoleh dalam jangka pendek.
Contohnya dalam penjualan LED tv setiap perusahaan akan bersaing untuk memberikan product terbaik sesuai yang diharapkan konsumen, karena konsumen akan menilai product mana yang lebih sesuai dengan keinginannya dan mempertimbangkan kualitas dari barang yang akan mereka gunakan.
Tetapi perusahaan tidak selalu bisa mempertahankan nilai pemasukan dikarenakan para pesaing dari perusahaan lain selalu berusaha untuk memberikan product yang jauh lebih baik untuk mengalahkan product yang dibuat oleh kompetitor.
Jadi dalam persaingan monopolistik akan terleihat jelas persaingan-persaingan yang ada di pasar, contohnya pasar yang ada di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Dari makalah yang kami buat ada point – point penting tentang Materi Struktur Pasar, yaitu :
1.      Struktur pasar  adalah Penggolongan berbagai jenis pasar berdasarkan strukturnya
2.      Struktur pasar  biasanya dibagi kedalam beberapa jenis, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.
·         Pasar persaingan sempurna adalah persaingan yg terjadi dimana, jumlah penjual dan pembeli yang banyak dengan produk yang bersifat homogen atau produk yang sama.
·         Pasar persaingan tidak sempurna biasanya dibagi beberapa jenis, yaitu Pasar monopoli, Pasar oligopoly, Pasar monopolistic, Pasar oligopsoni, dan Pasar duopoly.
Saran :
Tentunya ada kekurangan terkait makalah kami, krena itu kami berharap banyak untuk para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun agar  sempurnanya makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi para pembaca, khususnya bagi pembaca yang membutuhkan ilmu dari makalah kami.
Daftar Pustaka